Minggu, 28 Februari 2010

Share Today

Sudah tengah malam dan saya masih terjaga. Huh, hari ini memang hari yang cukup melelahkan. Bayangkan saja, malam lalu saya baru tertidur jam satu malam dan pada pagi harinya harus mengikuti tes kenaikan tingkat pencak silat. Yah, memang terasa sangat melelahkan tetapi mau tidak mau harus dijalani. Saya pun belum sarapan ketika mengikuti ujian tersebut, sehingga menyebabkan sedikit banyak asam lambung saya meningkat dan terasa kurang bersahabat di perut. Dalam tulisan kali ini, saya akan mencoba membuat tulisan yang menceritakan tentang apa yang terjadi hari ini (lagi).

Dimulai dari pagi hari ketika saya mulai membuka mata dan merasakan dinginnya angin pagi yang menusuk ketek sampai ke pantat. Mungkin hari ini adalah hari pertama saya bisa bangun pagi setelah jarang bahkan tidak pernah bangun pagi dan sholat subuh. Ternyata lebih menyenangkan bermain gitar sambil kayang dan koprol bolak balik tigaratuslimapuluhdua kali dari pada harus tidur dalam kurun waktu hanya tiga jam. Setelah bangun, saya harus bergegas untuk mandi, membuat segelas susu dan tentu saja sarapan. Setelah melihat arloji yang selalu saya letakkan di samping kasur, saya hanya bisa menghela nafas dan membuang kentut karena waktu sudah menunjukkan pukul enam kurang limabelas menit. Setelah memikirkan dan mempertimbangkan baik buruknya jika saya mandi atau tidak, akhirnya saya memutuskan untuk TIDAK MANDI (lagi). Ya, saya sangat menyukai ritual ini, pergi kemana saja pagi hari tanpa mandi. Atau mungkin saya diciptakan didunia ini untuk tidak mandi? Ah, sudah lah anggap saja saya sudah mandi pagi ini. Dengan hanya bermodalkan menggosok gigi (itupun hanya gigi depan yang sempat saya gosok) dan tanpa mengunyah sedikit pun makanan, saya pun berangkat menuju tempat ujian, Gelanggang Mahasiswa UGM. Sialnya, di gelanggang pun masih jauh dari kata ramai. menurut perkiraan saya, pada jam enam sudah akan ramai oleh para warga, dan ternyata masih kosong. Saya hanya melihat teman seperjuangan, asep dan samsu yang sedang berjalan berduaan seperti pasangan yang baru menikah jumat kemarin.

Singkat cerita, sudah berkumpul semuanya, yaitu saya, asep, samsu, haris, mas sandra, dan rias. Kami sungguh semangat pagi ini. Hal yang pertama kali harus kami lakukan adalah berlari mengelilingi jalan boulevard UGM sebanyak dua kali dan dihitung waktunya. Baru permainan pertama saya rasa sata akan menderita panu ganas di pundak saya. Memang, berlari itu adalah kegiatan yang cukup melelahkan, karena kita berusaha untuk mencapai tujuan secepat mungkin dan pada saat berlari, sadar atau tidak sadar, kita sudah melakukan sedikit lompatan-lompatan kecil yang mengakibatkan tubuh kita melayang di udara walau pun hanya sepersekian detik saja. Kegiatan melompat-lompat inilah yang sebenarnya menguras banyak tenaga. Saya sendiri tidak tahu berapa waktu yang saya habiskan untuk berlari. Setelah berlari, ternyata masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang memang menguras tenaga dan sangat melatih fisik dan mental. Ketika ditengah-tengah jalannya ujian, saya sempat mual dan ingin sekali muntah. Tenggorokan rasanya seperti di garuk oleh seseorang berkuku panjang nan hitam dan tidak pernah memakai sabun setelah selesai cebok. Tetapi, dengan dorongan semangat dari teman-teman yang masing-masing saling memberikan dorongan, akhirnya kami semua dapat melewati ujian tersebut. Di akhir ujian, kami semua diuji untuk uji sambung (dalam bahasa beladiri adalah fight) dimana saya harus melawan mas sandra. Pada mulanya, semua berjalan secara lancar. Tetapi pada akhir-akhirnya, saya tidak sengaja memukul rahang bawah bagian kirinya. Kasihan dia. Ada sedikit luka lecet pada rahangnya dan pastinya itu saya yang membuatnya. Dalam perguruan kami, setiap orang yang memukul bagian kepala ataupun kemaluan lawannya pada saat sambung, ia harus melakukan push up dengan hitungan yang tidak ditentukan dan yang bersangkutan harus tetap push up sampai lawan yang terkena pukulan atau tendangan di muka bahkan kemaluan tersebut dapat berdiri kembali atau pulih dari sakitnya. Dan kami pun pulang pada pukuk setengah satu siang, pada saat matahari jogja sedang menari-nari diatas kepala kita semua.
___________________________

Gila, cape juga nulis pake bahasa kaya diatas, huaaahh !!! Biasanya juga nulis pake bahasa preman, eh, tadi lagi pengen nulis pake bahasa-yang-menulisnya-membutuhkan-banyak-pilihan-kata. Ya, gue belom tidur juga nih, padahal tadi pagi udah disiksa mati-matian, sampe kalo nemu air putih itu sama aja nemuin emas ditengah comberan yang butek bau tai. Ditambah lagi, gue harus nyelesein layout buletin kampus yang dibuat sama Departemen Kominukasi dan Informasi Dema dan gue sekarang menjabat sebagai kepala divisi desain grafis, huaaaahhh. Belom lagi film yang harus gue selesein yang deadlinenya hari senen. Huaaaahhhh. Tapi tanggung jawab gue lebih besar di design layout buat buletin sih daripada di filmnya. Sepertinya gue harus tidur sekarang, masih banyak cucian menunggu yang harus gue buhuh besok pagi, sunday=it's washing time !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar