Minggu, 22 Mei 2011

tentang lagu

lagu itu tidak hanya mengingatkan ku kepadmu, tetapi juga mengingatkan kembali masa-masa dimana kita masih saling bertegur sapa, bicara, bercerita, tertawa, tanpa ada halangan jarak dan waktu. aku. dirimu. kita tidak saling berkata. hanya melempar tawa. hingga hujan tak mampu lagi menurunkan getirnya. ya, kau memang seperti dia.

WSATCC - Pameran dan Mini Konser Ciamik

kehadiran mereka cukup mengagetkan. hari minggu sore kemaren gue nggak ada kerjaan. dapet panggilan ke dema cuma buat ngeditin videonya mas @ridwanaffan buat beasiswa aktivis. lagi buka-buka twitter, ternyata eh ternyata band kesayangan gue yang satu ini lagi main ke jogja. sebenernya mereka lagi ngebuat pameran foto vakansi. sebuah pameran foto yang mengisahkan perjalanan-perjalanan mereka (khususnya liburan) kemana saja. pada pameran tersebut tidak hanya memamerkan foto-foto mereka saja tetapi juga banyak hasil foto dari berbagai sumber. sebelumnya, mereka telah membuka pendaftaran (bahasa gue agak ngaco) kepada setiap orang yang mau mengirimkan foto vakansinya untuk dipamerkan dalam pameran mereka. dan hasilnya, banyak foto-foto vakansi milik orang lain yang dipamerkan dalam pameran tersebut yang dipamerkan di ruang mes 56. dalam kesempatan kali ini, WSATCC  yang juga menyempatkan untuk datang ke jogja, ternyata juga sudah mempersiapkan dan merencanakan penampilan yang sangat ciamik. mereka datang dengan formasi lengkap; Sari, Ale, Ricky, Rio, Mela dan John. penampilan mereka kali ini adalah keduakalinya yang pernah gue tonton langsung. Tentunya penampilan kemaren-lah penampilan yang paling keren!!

sebelumnya, pada awal penampilan mereka sempat ditunda karena hujan yang tak kunjung reda. akhirnya mereka menggelar gigs pemanas di dalam ruang mes 56 dengan hanya ber-akustikan ria seadanya. oh iya, sebelum mereka main dan memutuskan untuk bermain di dalam ruangan, acara sudah sempat dibuka dengan penampilan dari Malaria (sebuah band keroncong asal jogja). band ini nggak kalah ciamiknya dari WSATCC. Dalam keadaan genting dan mendesak, ternyata mereka masih mau untuk mengadakan sedikit "pemanasan" di dalam ruangan karena hujan tidak juga kunjung berhenti. Dengan adanya akustikan dadakan inilah yang ngebuat gue bangga sama band yang satu ini. setelah sekitar 6 lagu mereka bawakan, akhirnya hujan pun agak reda dan mereka memutuskan untuk bermain kembali diluar.

penampilan yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba juga. wsatcc dengan semangat anak muda dan jiwa balita, mereka bermain dengan dashyat di bawah rintik hujan. ya, mereka sungguh total di penampilan kali ini, penampilan yang keduakalinya gue saksikan di jogja. sebenarnya, kalo di jakarta gue udah sering nonton band ini manggung. tapi kalo di jogja, kali ini lah performa dengan akselarasi maksimum mereka. oh iya, padahal gue berharap banget si oom leo mau ngikut ke jogja dan nyanyi kisah di selatan jakarta bareng mereka, tetapi ada daya tak disangka, doi gak ikutan. yah, overall, penampilan mereka gue kasih lima jempol (pinjem satu dong jempolnya!! hehe)

Sabtu, 14 Mei 2011

color apa kolor?

mas adit : yak, jadi anak-anak, coba kolom colornya digeser-geser dikit
feri : mana mas? nggak ada yang namanya color
mas adit : itu yang diatasnya stratuation
feri : ooh, kolor toh
mas adit : color
feri : kolor!!
mas adit : COLOR
feri : KOLOR!!!!
mas adit : COLOORRR!!!
feri, gue dibantu temen-temen yang lain : KOLORRR MASS!!!!!
mas adit : oke gue ngalah...

itulah kenapa gue betah di RSB Diponegoro

kuliah menggambar


Kamis, 12 Mei 2011

capung berkepala kelinci

Sore ini aku tak sengaja membuka catatan-catatan kecil yang sering ku buat. membaliknya lembar perlembar hingga ke halaman terakhir. Kemudian aku teringat akan hal kecil yang pernah menyelimuti diriku. Hal-hal kecil yang pernah kujanjikan kepadamu. Kau menginginkan seekor teman kecil, yang bisa menemanimu sepanjang hari, dan mengajakmu berimajinasi menembus ruang terluar dunia. Capung berkepala kelinci. Agak aneh memang permintaan mu yang satu ini.

Waktu itu kita masih memakai seragam biru. Aku sering mencuri pandang kepadamu yang sedang berjalan menuju kantin. Bersama sahabat karibmu, dan kau tak menghiraukan aku yang diam-diam telah memperhatikanmu sejak kita pertama kali bertemu. Aku hanya dapat menikmatimu dari kejauhan, bersama ranting pohon yang tertawa melihatku.

Sepulang sekolah, aku selalu menunggumu keluar dari gerbang sekolah. Memperhatikanmu akan naik angkutan yang berwarna apa. Aku selalu menunggumu untuk masuk terlebih dahulu, lalu sepuluh menit kemudian aku menyusul masuk. Kau selalu memilih angkutan yang berwarna oranye. Warna dan bentuk yang sangat kau kagumi, dan aku tidak mengerti kenapa. Kau selalu duduk di pojok belakang sebelah kanan angkutan itu. Memilih tempat yang setidaknya tepat untuk membuang kepenatan setelah hampir 6 jam engkau berkutat dengan buku. Rambutmu terurai diusap lembut oleh angin. Diam-diam aku menikmati keteduhan senyumanmu yang lahir dari bibir seorang malaikat kecil. Malaikat yang dapat membuat orang-orang disekitarnya tersenyum bahagia. Seperti biasa, aku hanya bisa menikmati keindahan sore itu dari pojok angkot, bersama senyumanmu.

Suatu ketika hubungan kita lebih dan lebih dekat. Engkau sering memanggil ku dan kita sering tertawa bersama. Aku selalu larut dalam kisah-kisah yang sering kau tuturkan. Ketika kau mulai bercerita tentang raja kancil dan putri kelinci, aku dengan senang hati memperhatikan raut wajahmu yang sedang asik bercerita. Aku larut. Aku larut dalam suasana siang itu selagi kau terus bercerita. Hingga pada hari yang paling istimewa dalam hidupmu, kau memintaku untuk memberimu hadiah. Hadiah yang tidak masuk akal, dan tidak akan pernah dapat dinalar bahkan oleh sepasang otak einstein sekalipun, capung berkepala kelinci. Aku kaget setengah mati mendengar permintaanmu.
__________

Sekarang kita telah terpisah 600 kilometer jauhnya. Lututku bisa keropos jika harus berjalan menuju kotamu. Saat ini kita hanya dapat bertegur sapa melalui dunia maya. Saling berbasa basi mengenai band favoritmu, berbicara lensa apa yang akan kau gunakan, dan film apa yang sedang kau sembah.

Sabtu, 07 Mei 2011

teater on first time

pendidikan kok mahal?



ini adalah ekspresi kami, apa yang kami pertanyakan, dan apa yang kami perjuangkan.

Senin, 02 Mei 2011

MAYDAY


refleksi hari buruh - akankah mereka terus diperlakukan seperti ini, dianggap sebagai anak tiri oleh negara? padahal, berdirinya negara ini tidak lepas dari andil mereka, kaum buruh, kaum yang terpinggirkan, dan kaum yang memiliki peranan besar bagi negara