Merapi, dan indahnya Pagi

1st performance

ini dia, hasil kerja keras selama sebulan lebih. pementasan gue yang pertama, dan langsung di atas panggung sakral, Taman Budaya Yogyakarta. lebih hebatnya lagi, pementasan teater gue kemaren sempet hampir dibubarin karena bertabrakan sama acaranya Sri Sultan, tapi apapun kendalanya, the show must go on. akhirnya, kami semua mementaskan pertunjukan yang spektakuler, disambut riuh applause dari penonton. kami semua senang, bahagia, dan bangga dapat menyampaikan kritik dalam bentuk yang seksi, pementasan teater.

berkesenian

bermain teater dan berkesenian. "menjadi orang lain itu lebih mudah daripada menjadi diri sendiri".
di teater ini, kalian akan melihat ke"ganas"an wajah saya yang akan berperan sebagai mandor. dengan kumis jojon dan sedikit tompel, pasti akan menarik untuk disaksikan, ha ha. mari, mari saksikan tanggal 15 oktober besok di TBY

Ranjau Kayu

selama ranjau kayu yang kau buat untuk menjebak rubah bermata satu itu masih terpasang di tepi sungai, selama itu pula kau akan menunggu. menunggu sesuatu akan datang untuk memindahkannya. bukan memasukkan rubah ke dalam ranjau kayu itu, tetapi membujuk sang rubah untuk masuk mengambil apa yang telah kau letakkan disana. kau akan merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang penunggu ranjau. setiap hari ia menunggu datanggnya seekor rubah untuk datang dan mengambil apa yang kau letakkan didalamnya.

jadi, selama kau menunggu, maka nikmatilah prosesnya. bukan berarti kau menunggu lantas kau telah kalah. Tidak! pertarunganmu masih akan terus berjalan, dengan waktu dan angan-angan.

saya mah minta maap aja ya kalo punya salah-salah kata. bukannya lidah tak bertulang, tapi jempol yang tak mau tenang. ya kalo sekiranya mengganggu monggo di skip aja. oh iya, jogja itu sempit, tapi jakarta-jogja itu jauh. makanya, saya mah milih jogja aja. sekali lagi maaf ya kakak!!!