Minggu, 02 September 2012

...

Selendang, ciri tradisional masyarakat timor yang memiliki cita rasa khas dari tanahnya. Selendang diberikan sebagai tanda “tertentu” kepada seseorang. Tentunya bukan suatu tanda yang buruk melainkan sebaliknya. Selendang menyimpan suatu perasaan. Perasaan yang dipintal dari sebuah benang. Perasaan yang menjadikan selendang itu terasa begitu hangat. Selendang memiliki ribuan sekat. Sekat yang dapat menyaring suatu rasa menjadi sebuah perasaan yang menggumpal. Menyiratkan sebuah kata yang tidak dapat disampaikan kepada pemiliknya kepada orang baru yang memilikinya. Kemanapun ia diabawa, pasti selalu memancarkan kehangatan. Kehangatan yang diberikan selendang ke leher penerimanya. Seperti matahari yang menjadikan pagi terasa begitu hangat setelah semalaman dihantui gelap. Seperti lilin yang memberikan sedikit penerangan di sekitarnya. Walaupun sangat sedikit namun terasa begitu hangat bagi yang berada di sekitarnya.
Begitu pula selendang. Kecil. Namun dapat menghangatkan pemiliknya. Memberikan sedikit kenyamanan walaupun kau sedang dalam kondisi kedinginan, dari gelapnya malam dan rindunya pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar