Senin, 29 April 2013

whoop


Dua itu kadang lebih baik daripada satu. Kadang. karena ada waktunya sesuatu itu hanya diciptakan satu. Bukan dua. Lobang idung jumlahnya dua. Karena memang diciptakan dua. Walaupun satunya kesumbet, kita masih bisa mempergunakan lobang yang lainnya. Dua yang menguntungkan. Tapi coba liat kalo mulut di dalam tubuh manusia ada dua. Ribet. Mulut satu aja jaganya udah susah, apalagi punya dua mulut. Pertanyaan lainnya, mau dipelihara dimana mulut kalo ada dua? Ribet doang. Mending miara kambing. Kalo gendut bisa dijual. Dapet duit.

Ketika dihadapkan kedalam suatu pilihan, manusia kadang diuntungkan kadang pula dirugikan. Sekali lagi, kadang. pilihan itu bisa dua atu lebih dari itu. Kalau pilihannya lebih dari dua, bisa saya katakan pilihan itu masih mudah. Manusia masih bisa memilih dengan rasiol akal pikiran yang mereka punya. Tidak ada tendensius pemilihan walaupun potensi konflik agak besar. Tapi potensi konflik tersebut tidaklah sekuat dalam pilihan yang hanya terjadi jika ada dua objek yang harus dipilih. Bayangkan jika ada seratus objek, yang harus dipilih hanyalah satu orang. Oke, mungkin satu objek terlalu ekstrim, katakanlah 20 objek. Ketika 20 objek tersebut dipilih, ke-80 objek yang tidak terpilih kemudian akan kecewa. Kenapa? Ya karena mereka tidak terpilih. Bukan karena raffi ahmad ditahan, bukan. Dalam kekecewaan tersebut, mereka yang tidak terpilih  Kemudian, ketika dari 20 objek tadi akan dipilih menjadi 10 objek, maka ke-10 objek yang tidak terpilih juga akan kecewa. Begitu juga seterusnya, sampai menyisakan dua objek. Kenapa dua objek? Karena dengan adanya dua objek memperjelas kemana tujuan yang akan dicapai. Yaitu pilihan, objek yang dipilih. Objek yang berhasil dipilih. Iya, dipilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar