Dua itu kadang lebih baik daripada satu. Kadang. karena ada
waktunya sesuatu itu hanya diciptakan satu. Bukan dua. Lobang idung jumlahnya
dua. Karena memang diciptakan dua. Walaupun satunya kesumbet, kita masih bisa
mempergunakan lobang yang lainnya. Dua yang menguntungkan. Tapi coba liat kalo
mulut di dalam tubuh manusia ada dua. Ribet. Mulut satu aja jaganya udah susah,
apalagi punya dua mulut. Pertanyaan lainnya, mau dipelihara dimana mulut kalo
ada dua? Ribet doang. Mending miara kambing. Kalo gendut bisa dijual. Dapet
duit.
Ketika dihadapkan kedalam suatu pilihan, manusia kadang
diuntungkan kadang pula dirugikan. Sekali lagi, kadang. pilihan itu bisa dua
atu lebih dari itu. Kalau pilihannya lebih dari dua, bisa saya katakan pilihan
itu masih mudah. Manusia masih bisa memilih dengan rasiol akal pikiran yang
mereka punya. Tidak ada tendensius pemilihan walaupun potensi konflik agak
besar. Tapi potensi konflik tersebut tidaklah sekuat dalam pilihan yang hanya
terjadi jika ada dua objek yang harus dipilih. Bayangkan jika ada seratus
objek, yang harus dipilih hanyalah satu orang. Oke, mungkin satu objek terlalu
ekstrim, katakanlah 20 objek. Ketika 20 objek tersebut dipilih, ke-80 objek
yang tidak terpilih kemudian akan kecewa. Kenapa? Ya karena mereka tidak terpilih.
Bukan karena raffi ahmad ditahan, bukan. Dalam kekecewaan tersebut, mereka yang
tidak terpilih Kemudian, ketika dari 20
objek tadi akan dipilih menjadi 10 objek, maka ke-10 objek yang tidak terpilih
juga akan kecewa. Begitu juga seterusnya, sampai menyisakan dua objek. Kenapa
dua objek? Karena dengan adanya dua objek memperjelas kemana tujuan yang akan
dicapai. Yaitu pilihan, objek yang dipilih. Objek yang berhasil dipilih. Iya,
dipilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar