Selasa, 08 November 2011

#FotografiMilikRakyat

hell-o blog!!!

udah lama nih gue nggak nulis macem-macem di blog yang notabenenya sebagai blog-yang-terkenal-karena-yang-punya-mirip-morgen-smash. oh, morgen smashnya itu dulu, kalo sekarang orang-orang lebih sering manggil gue sinchan. iya, itu semua karena rambut yang baru gue pangkas habis dua minggu kemaren.

sekarang gimana  kalo kita ngomongin fotografi. oke, banyak orang yang berpendapat kalo hobi fotografi itu keren, dan hobi ini adalah hobi yang mahal. dan kalo menurut gue, fotografi itu hobi yang nggak terlalu mahal. pernah denger istilah 'boys are toys'? BUKAANN, yang gue maksud bukan laki-laki itu mainaaannn!!! tapi laki-laki lebih identik dengan mainan mereka. ya. itulah hobi mereka. coba sekarang lo liat, setiap laki-lai pasti doyan sama mainan mereka, seperti fotografi, otomotif, hewan peliharaan, memasak, bahkan temen gue ada juga yang koleksi boneka barbie. serem bukan??

masuk lagi ke fotografi, nggak selamanya fotografi itu mahal kawan. kalo prinsip gue, untuk belajar fotografi dengan baik, kau harus merasakan namanya bermain dengan analog. bukan analog yang di stik ps loh!! ini kamera analog yang masih pake roll film dan rata-rata kamera analog masih mekanis semua, nggak otomatis. dan kamera ini kalo gue bilang masih bisa terjangkau oleh kita-kita para remaja-nan-anggun-dan-bahagia. dalam kamera analog, kita juga harus memproses rol filmnya agar bisa menjadi gambar yang di tangkap oleh kamera. untuk memproses ini atau yang biasa kita sebut nyuci film, nggak dibutuhkan bujet yang banyak juga kok, cukup 5ribu per roll saja. biasanya, kalo film yang dipake adalah jenis black and white alias item putih, beberapa orang memprosesnya sendiri. contohnya temen gue si @ardymarwan. dia selalu mencuci roll hitam putihnya sendiri. mandiri memang, dan hasilnya akan lebih "heboh" daripada nyuci di studio foto. dan setelah roll dicuci, tinggal di scan deh biar formatnya menjadi format digital dan bisa ente publis di fesbuk atau twiter.

yang ingin gue tekankan adalah, kalian bisa berkarya dengan media apapun di fotografi. alat dan kreativitas itu nggak berbanding linier. kalo alat yang kalian punya harganya diatas 10 juta, sudah pasti hasil yang didapat dari kamera tersebut bagus, tapi nggak menutup kemungkinan juga kalo dari kamera analog yang kalian beli seharga 200 ribu hasilnya bagus juga kan?? tergantung kreatifitas dan kepekaan seseorang. sekarang yang dibutuhkan adalah kreativitas dan kepekaan. itu dulu.

belakangan ini gue sempet mikir gimana biar fotografi nggak dinilai lagi sebagai hobi yang memakan banyak uang. setahun yang lalu, gue sempet bikin program bareng temen-temen rumah singgah di jogja yang diurusin sama anak-anak Pengabdian Masyarakat Dema (Dewan Mahasiswa) Hukum. programnya adalah meminjamkan mereka kamera analog dan memakainya untuk memotret sesuka hati mereka. karena hasil konsultasi gue dengan si rere (temen gue yang ngurusin rumah singgah), ternyata hanya kita kasih pinjem buat tiga anak aja, padahal niat gue semua kamera yang ada di rak kosan kepake semua, yaudah akhirnya cuma tiga kamera doang yang dipake. dan cuma ada satu kewajiban yang gue berikan ke mereka, yaitu ngehabisin roll film yang udah gue sediain dan gue pasangin. terserah mereka mau motret apa, temennya, kembang, jalanan, atau makhluk planet sekalipun gue ijinin. nggak ada batasan tentang apa yang harus mereka ambil. dan hasilnya, kepekaan dan kreativitas mereka cukup oke. banyak hasil-hasil foto mereka yang oke punya. gue juga sempet mamerin hasil foto mereka di acara seminar nasional tahun kemaren. dan sekali lagi, kreativitas lah yang utama :D. nih gue kasih lihat beberapa hasil dari jepretan mereka





gue sempet mikir kalo suatu saat nanti gue bikin program yang isinya ya itu, ngasih kamera poket analog ke anak-anak jalanan, dan mereka harus ngambil gambar pake kamera yang gue kasih. kedepannya, gue bikin pameran hasil karya anak-anak tadi, dan ngebuktiin kalo hobi fotografi itu nggak mahal, semua bisa dipake buat ngehasilin karya yang luar biasa. dan sejatinya #FotografiMilikRakyat

salam hangat dan hemat
Endhi W. Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar